Featured

Monday, September 26, 2005

Tolak Kenaikan BBM

7 comments
Haruskah harga BBM naik lagi ?

Setelah dihitung-hitung, menurut pemerintah, BBM (bahan bakar minyak) terpaksa harus dinaikkan untuk yang kedua kalinya di tahun yang sama. Pemerintah berencana menaikkannya per 1 oktober 2005 mendatang. Lagi-lagi menurut Kang SBY (red: Presiden RI), memang berat harus mengambil keputusan menaikkan BBM, selain itu merupakan keputusan tidak populis juga akan memberatkan masyarakat kecil (miskin), tapi tidak ada cara lain katanya. Beliaupun siap berdialog dengan siapapun.

Sebagian masyarakat setuju dan sebagian lagi tidak setuju, tentu saja kelompok terbanyak adalah masyarakat yang bersikap apatis - hanya bisa mengeluh karena tidak dapat berbuat apa-apa.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa banyak yang setuju, tidak setuju dan yang apatis, yang jelas demo berlangsung terus hingga kini.

"Tidak masuk diakal sehat kita alasan yang dikemukakan para pejabat dan para pendukungnya untuk menaikkan harga BBM" demikian dikemukakan beberapa teman sewaktu bertemu di warung Pojok dekat rumah kami.BBM merupakan kebutuhan vital masyarakat, sehingga berapapun Kenaikan harga BBM pasti akan menaikkan harga-harga barang lainnya.

Beberapa pernyataan menarik yang sering disampaikan oleh pemerintah untuk meyakinkan masyarakat bahwa BBM harus naik, antara lain:


  • Harga BBM harus naik untuk mengurangi subsidi BBM yang masih terlalu tinggi, sehingga memberatkan keuangan pemerintah.

  • Harga BBM harus naik, karena tidak tepat sasaran, kalangan "mampu" juga menikmatinya.

  • Kompensasi akan disalurkan untuk dana pendidikan dan keperluan lainnya untuk masyarakat banyak, bahkan akan dibagikan subsidi langsung tanpa syarat berupa dana tunai kepada masyarakat "miskin".



Kami yakin, pemerintah sudah mempertimbangkan juga sanggahan dan ungkapan bernada menolak berikut:


  • Bukankah harga BBM kita saat ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lainnya, termasuk yang menjadi anggota OPEC ?

  • Bukankah kita bukan negara Kapitalis dan belum termasuk negara maju, sehingga sudah sepantasnya subsidi dan proteksi masih diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat banyak ?

  • Bukankah pemberian dalam bentuk uang cash itu bersifat tidak mendidik ?

  • Bukankah masih banyak pos-pos pendapatan lainnya yang bisa dioptimalkan oleh pemerintah, seperti dari pajak, efisiensi dan pencegahan serta pemberantasan korupsi yang sudah mengakar ke mana-mana ?

  • Bukankah pemerintah dapat menaikkan pendapatan dari pajak lainnya, menjadi 2 - 3 kali lipat barangkali ?, untuk barang-barang yang tidak berhubungan dengan rakyat kecil, seperti Mobil pribadi, rumah/tanah untuk kelas tertentu, dll

  • Bukankah sudah terjadi berkali-kali bahwa pembagian bantuan atau subsidi apapun yang disalurkan pemerintah selama ini selalu saja bocor ?

  • Bukankah naiknya harga BBM berarti naiknya seluruh harga barang dan jasa lainnya ?

  • Mampukah industri menaikkan UMR (Upah minimum regional) ?

  • Mampukah industri beroperasi optimal tanpa PHK (pemutusan hubungan kerja) ?

  • Bukankah........???



Beberapa hari yang lalu saya juga sempat berdiskusi dengan salah satu pengusaha di Jakarta yang juga salah satu ketua dan ketua umum beberapa organisasi pengusaha, beliau mengatakan bahwa "BBM harus naik, karena harga minyak dunia naik, kalau tidak, negara ini akan bangkrut, Subsidi harus dihilangkan segera. Memang, negara kita banyak dihuni para maling".
Itulah cara berpikir Kapitalis. Entah mengapa beliau hanya berpikir seperti itu, apakah karena beliau beranggapan memberantas korupsi bukan salah satu solusi atau beranggapan tidak mungkin dilakukan ?. Mengapa beliau tidak pernah memperhitungkan akar permasalahan dari semua ini ?

Menurut saya, apapun alasan pemerintah dalam kondisi daya beli masyarakat yang masih sangat rendah seperti saat ini setelah kenaikan BBM maret lalu, menaikkan harga BBM berarti menghilangkan peluang hidup lebih baik bahkan bisa membunuh daya beli mereka. Setelah 1 Oktober, bagi keluarga yang sebelumnya hidup pas-pasan akan menjadi kekurangan dan bagi yang kekurangan akan semakin terpuruk menyedihkan. Tegakah anda wahai para pemimpin bangsa ini melihat mereka serba kekurangan...??

Pembagian uang TIDAK MENDIDIK dan Rawan Korupsi !!
Tolak Kenaikan BBM......!!

Silahkan baca juga artikel berikut: Menolak kenaikan harga BBM

Mudah-mudahan pemerintah mendengar jeritan kita terutama jeritan rakyat miskin dan rakyat yang sebentar lagi akan menjadi miskin jika BBM naik.
Banner/script berikut dapat anda gunakan jika anda sepakat untuk menolak kenaikan BBM:


TOLAK kenaikan BBM !!!

Copy (ctrl+C) dan Paste (ctrl+V) code berikut:



Saturday, September 24, 2005

Harga BBM di beberapa negara

1 comments

Eh..ternyata harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia masih lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Begitu kira-kira yang selalu kita dengar dari pejabat pemerintah untuk menyatakan bahwa sangatlah pantas jika harga BBM di dalam negeri dinaikkan dan dinaikkan lagi. Tidak pernah beliau-beliau ini menyebutkan bahwa masih banyak juga negara lain yang menjual BBM kepada rakyatnya dengan harga lebih murah daripada di Indonesia.

Menurut AirInc (Associates for International Research, Inc., faktor utama terjadinya disparitas harga di beberapa negara karena kebijakan masing-masing pemerintah, sehingga seperti di Amsterdam - Belanda dan beberapa negara Eropa harga BBM cukup tinggi menurut ukuran kita di Indonesia.

Tetapi di beberapa negara Amerika Latin dan Timur Tengah, seperti Venezuela dan Saudi Arabia, BBM diproduksi oleh perusahaan milik negara, sehingga harga bisa ditekan sedemikian rendahnya. Perbandingan harga BBM berikut berdasarkan harga dalam Rupiah untuk tiap liter per Maret 2005, yang dikutip dari CNN dan dikonversi dengan kurs 1US$ = Rp. 10.500,-, serta 1 galon = 3.7854 liter.

  • Amsterdam, Netherlands...17,974
  • Oslo, Norway........................17,392
  • Milan, Italy ..........................16,532
  • Copenhagen, Denmark .......16,449
  • Brussels, Belgium ................16,393
  • Stockholm, Sweden .............16,088
  • London, United Kingdom ...16,060
  • Frankfurt, Germany .......... 15,450
  • Paris, France ....................... 15,367
  • Lisbon, Portugal .................. 14,840
  • Budapest, Hungary ............. 13,703
  • Luxembourg ........................ 13,370
  • Zagreb, Croatia ................... 13,342
  • Dublin, Ireland .................... 13,259
  • Geneva, Switzerland .......... 13,148
  • Madrid, Spain ...................... 12,621
  • Tokyo, Japan ....................... 11,761
  • Prague, Czech Republic ...... 11,622
  • Bucharest, Romania ............ 11,345
  • Andorra ................................ 11,317
  • Tallinn, Estonia ................... 10,041
  • Sofia, Bulgaria ....................... 9,764
  • Brasilia, Brazil ....................... 8,654
  • Havana, Cuba ........................ 8,405
  • Taipei, Taiwan ....................... 7,878
  • Beirut, Lebanon ..................... 7,295
  • Johannesburg, South Africa ..7,267
  • Managua, Nicaragua ............. 7,240
  • Panama City, Panama .......... 6,075
  • Moscow, Russia ..................... 5,825
  • San Juan, Puerto Rico ........... 4,826
  • Riyadh, Saudi Arabia ............ 2,524
  • Kuwait City, Kuwait .............. 2,164
  • Cairo, Egypt ............................ 1,803
  • Lagos, Nigeria ......................... 1,054
  • Caracas, Venezuela ................. 333
Nah, sekarang bagaimana dengan kita di Indonesia, bukankah kita juga anggota OPEC yang katanya organisasi Pengekspor Minyak ?. Mengapa harga BBM di sini justru jauh lebih mahal dari pada di Nigeria yang notabene adalah termasuk Negara Miskin ?

Kita juga sering mendengar alasan yang dikemukakan oleh para pejabat bahwa banyaknya penyelundupan di negara ini juga karena murahnya harga BBM dibandingkan dengan negara lain.

Bisakah kita menyimpulkan, wah..berarti lebih banyak terjadi penyelundupan di Arab, Kuwait, Mesir, Nigeria dan Venezuela daripada di Negara kita ??

hmmm....

Monday, September 12, 2005

Kecelakaan Mandala, Overload atau Ponsel ?

0 comments
Baru-baru ini, Negara kita tertimpa beberapa kali musibah kecelakaan Pesawat Udara dan Helikopter, termasuk yang cukup mengenaskan adalah yang terjadi di sekitar Lapangan Udara Polonia Medan, sehingga jatuh korban meninggal dan luka berat pada hampir seluruh penumpangnya dan penduduk sekitar jatuhnya pesawat.

Penyebab kejadian masih belum "diketahui" secara pasti hingga saat ini. Namun demikian beberapa pakar dan wartawan menyampaikan beberapa prediksi kemungkinan terjadinya kecelakaan disebabkan oleh kelebihan muatan. Jadi, pada saat pesawat melakukan take-off seluruh mesin pesawat tidak mampu mengangkat badan pesawat secara optimal, sehingga mengakibatkan badan pesawat sempat menyenggol pagar pembatas, badan pesawat patah, terbakar dan akhirnya seluruh badan pesawat jatuh terhempas ke tanah.

Analisa di atas cukup masuk akal, tetapi masih perlu diselidiki lebih teliti dan mari kita tunggu hasil penyelidikan oleh pihak berwenang, mudah-mudahan tidak ada yang disembunyikan.

Selain di atas, ada juga yang memperkirakan kecelakaan bisa juga disebabkan karena terganggunya sistem komunikasi dan sistem lainnya dari pesawat, karena gangguan yang berasal dari sinyal Hand Phone/telepon genggam atau ponsel.
Menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontribusi yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi diakibatkan oleh ponsel.
Kita pasti akan sangat heran jika benar bahwa kecelakaan tersebut HANYA disebabkan oleh sinyal ponsel, karena seakan-akan keselamatan penerbangan sangat tergantung kepada "kebaikan" dan "kesadaran" para pemilik ponsel ?. Hebat benar ponsel kita ini..!!.
Kita semua tahu dan menyadari bahwa tidaklah mudah mengharapkan para penumpang untuk selalu mematuhi aturan apapun termasuk mematikan ponsel ketika berada dalam pesawat. Apalagi, ada juga kemungkinan tidak mematikannya karena lupa, bosan karena perjalanan jauh atau sengaja men-set nya pada mode "silent" ?. Kejadian ini tidak saja di Indonesia, tetapi juga terjadi di banyak negara lain.
Jikalau itu benar, pemerintah harus memaksa perusahaan penerbangan untuk mengganti semua pesawatnya dengan pesawat yang lebih aman, paling tidak - aman dari sinyal-sinyal "kotor" semacam itu seperti yang di jelaskan dalam Liputan Khusus Kompas, 8 September 2005. Dalam Laporannya, AW Subarkah, menyatakan bahwa kini sudah ada beberapa pesawat yang menempatkan peralatan khusus sehingga memungkinkan ponsel digunakan. Bahkan notebook dengan fasilitas Wi-Fi (wireless fidelity) bisa melakukan hubungan internet, selain tayangan siaran televisi secara langsung tanpa direkam lebih dulu di darat.
Sanggupkah perusahaan penerbangan Indonesia mencontoh perusahaan sejenis lainnya seperti Singapore Airlines (SIA atau SQ), Qatar Airways dan Korean Air yang telah lebih dulu bekerjasama dengan perusahaan pembuat pesawat seperti Boeing, Lufthansa Technik dan Airbus ??

Friday, September 02, 2005

Reshuffle Kabinet Mr. SBY

0 comments
Setelah SBY mengumumkan 8 paket kebijakan ekonomi terbarunya, berbagai komentar beragam dari para pengamat terlontar. Ada yang pro, biasa saja hingga yang kecewa karena menurut mereka ternyata tidak menyentuh langsung pada akar permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Bahkan beberapa pengamat berharap paket yang disampaikan pemerintah juga menyangkut Resuffle Kabinet "bersama kita bisa" nya, karena ada indikasi beberapa anggota tim yang tidak mau "bersama" dengan kehendak anggota yang lain termasuk dengan SBY sendiri, dengan kata lain mereka jalan sendiri-sendiri, tidak terbuka antar sesama, dll.
Para pengamat belum menyebut satu namapun siapa yang layak diganti dan siapa penggantinya, rupanya PKS (Partai Keadilan Sejahtera) cukup tanggap akan situasi ini, mereka berencana akan mengevaluasi para menteri yang berasal dari kubu mereka. Mungkin mereka berpikir dari pada kedahuluan wartawan dan pengamat ...ya..?!


Jikalau nanti Pak SBY akan me-reshuffle kabinet, sebenarnya tidak perlu repot lagi mencari siapa penggantinya. Dari para Celebriti kita ada beberapa nama yang menurut para pelawak sangat cocok untuk posisi tertentu, seperti : untuk jabatan Menteri Pendidikan: Didik Niti Towok, Menteri Kesehatan: Dedy Dukun, Menteri Kehakiman: Kristina Hakim, dan bahkan yang paling pas adalah untuk posisi Menteri Kehutanan yaitu Tarzan (Srimulat).

ha..ha..ha gimana ya...ada usulan lain ??:-)

Thursday, September 01, 2005

Memilih Printer

7 comments
Memilih printer untuk keperluan kerja maupun pribadi memang susah-susah gampang, karena semakin banyaknya merek dan jenis printer yang beredar di pasaran saat ini. Tips berikut bisa dijadikan sebagai patokan awal dalam memilih printer yang sesuai untuk kebutuhan anda, antara lain:

Pertama, Tentukan jenis printer yang akan di beli. Ada 3 jenis printer yang banyak beredar di pasaran akhir-akhir ini, yaitu Inkjet, Laser dan Multifungsi selain jenis Dot-matriks yang sebelum menjadi primadona karena kemudahan pemakaian, perawatan dan harga yang relatif terjangkau.

Jenis Inkjet printer, cocok untuk kebutuhan personal/pribadi untuk di rumah atau perusahaan kecil dan untuk mencetak text. Walaupun demikian printer inkjet ini juga mampu mencetak grafis dengan kualitas yang tentu saja tidak sebaik laser. Printer Inkjet tersedia di pasaran dengan harga relatif terjangkau, baik harga printernya sendiri maupun biaya perawatannya, seperti tinta refil.
Sedangkan Jenis Laser printer, cocok untuk kantor dengan jaringan (local area network/LAN) cukup besar dan atau kantor yang mengutamakan kecepatan, efisiensi dan kualitas pencetakan cukup tinggi. Jenis laser ini mampu memproduksi hasil cetakan yang cukup baik untuk text maupun grafis.

Jenis printer Multifungsi adalah jenis printer yang selain berfungsi untuk mencetak, juga dilengkapi dengan fungsi lain seperti untuk Fax dan Scanning. Jika dihitung-hitung, dari segi harga, masih lebih murah jenis ini dari pada anda harus membeli satu persatu printer, mesin fax dan scanner. Namun perlu dipertimbangkan juga jika terjadi masalah pada salah satu fungsinya, sehingga peralatan harus dikirim ke service center, berarti anda tidak dapat menggunakan ketiga fungsi itu pada saat bersamaan.

Kedua, tentukan Resolusi printer yang akan dibeli dengan melihat berapa dpi (dot per inch) yang mampu dicetak oleh printer. Besar dpi menentukan kehalusah dan kecepatan printer dalam mencetak.

Dan akhirnya, bandingkan harga printer yang akan anda beli, termasuk mempertimbangkan kemudahan-kemudahan lainnya, seperti perawatan, support center, tempat pembelian suku cadang/tinta, dll.
 

Pojok Kita Design by Insight © 2009