Featured

Tuesday, December 20, 2005

Mengunci Telepon Seluler lewat SMS

1 comments
Kehilangan Ponsel (telepon seluler) tentu sangat mengesalkan. Untuk memperbesar peluang ponsel yang hilang bisa kembali kepada anda, coba saja pasang aplikasi PhoneLock.

Aplikasi PhoneLock memungkinkan anda mengunci ponsel melalui SMS, sehingga ponsel sama sekali tidak bisa dipakai atau dijual. Sekali terkunci, ponsel HANYA dapat di un-locked dengan kode unlock ponsel tersebut. PhoneLock bisa didownload di sini.


PhoneLock memberikan semacam pengaman tambahan pada ponsel yang memungkinkan anda mengunci ponsel secara remote dengan mengirimkan SMS kepada ponsel anda yang hilang barangkali. PhoneLock juga dapat memberikan informasi lokasi di mana ponsel berada - tergantung dari fitur yang disediakan oleh operator kartu.

Ponsel yang kompatibel: Nokia 3230, Nokia 6260, Nokia 6600, Nokia 6620, Nokia 6630, Nokia 6670, Nokia 6680, Nokia 6681, Nokia 7610, Nokia Series 60.

Coba deh...

Wednesday, December 07, 2005

Reshuffle Kabinet Terbatas - Harapan baru Kita

0 comments
Pada bulan September 2005 yang lalu, banyak desakan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan reshuffle kabinet Indonesia bersatu terutama para menteri bidang Ekonomi, karena dianggap kinerjanya tidak optimal. Ditunggu tunggu perombakan tidak juga kunjung datang. Akhirnya setelah melalui evaluasi dan loby kiri kanan selama (kira-kira) tiga bulan Presiden "bersama kita bisa" Yudhoyono mengumumkan Reshuffle Kabinet yang disebutnya dengan "Reshuffle Terbatas" Kabinet Indonesia Bersatu.

Presiden Yudhoyono menegaskan, reshuffle kabinet dilakukan semata-mata untuk perbaikan kinerja kabinet agar dapat menghasilkan sebuah kabinet yang efektif dengan kerja sama dan koordinasi yang baik untuk menghasilkan sebuah kerja yang baik. Presiden juga menolak spekulasi bahwa reshuffle kabinet atas dasar tekanan orang-per-orang.

Adapun nama-nama menteri dan posisi baru pada Kabinet Indonesia Bersatu yang diumumkan Presiden Yudhoyono adalah sebagai berikut:
  • Menteri Koordinator Perekonomian: Dr. Boediono
  • Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat: Ir. Aburizal Bakrie (sebelumnya sebagai Menko Perekonomian)
  • Menteri Perindustrian: Drs. Fahmi Idris (sebelumnya sebagai Menakertrans)
  • Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Erman Suparno
  • Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional: Paskah Suzetta
  • Menteri Keuangan: Dr. Sri Mulyani (sebelumnya sebagai Meneg PPN/Bappenas)

Beberapa kalangan (termasuk saya sebagai orang awam dengan pengetahuan terbatas pula) masih menganggap Pak Erman Suparno dan Pak Paskah Suzetta sebagai "Mahluk asing" - mungkin maksudnya orang yang kurang dikenal sepak terjangnya dalam bidang yang akan ditekuni ?, atau kurang dikenal baik sebagai "selebriti" maupun per "menterian" ?.

Sedangkan beberapa menteri memang cukup "pas" pada posisi terbarunya, terutama bagi Dr. Budiono dan Dr. Sri Mulyani. Walaupun tidak terlalu menonjol prestasi yang dicapai oleh Dr. Budiono ketika menjadi Menterinya Bu Megawati, konon beliau ini cukup disukai oleh pasar (yang jelas bukan Pasar pagi atau pasar "atas" di BukitTinggi) dan berorientasi Jangka Panjang serta "menyeluruh". Sedangkan Dr. Sri Mulyani, saya pribadi sejak awal pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sangat berharap beliau perlu "diberi kesempatan" membuktikan kemampuan dan ucapan-ucapannya seperti halnya ketika masih menjadi Peneliti di LPEM UI dan sebagai Pengamat.

Benarkah dengan mengganti (memutasi) posisi beberapa menteri, kinerja Pemerintah akan lebih baik dan berpihak kepada kepentingan Rakyat dan Negara ??.

Beberapa rekan di Warung Pojok berbisik, Paling tidak saat ini kita memiliki Harapan baru, Indonesia akan lebih maju dari sebelumnya...Semoga..!!

Hayo Pak Yudhoyono, Pak Budiono, Bu Mulyani dan Para menteri yang lain, Buktikan bahwa Bersama Kita Bisa..!!

Thursday, October 13, 2005

Musibah "Minyak Tanah" dan Empati pejabat

0 comments
Setelah 12 hari harga BBM naik dengan sangat mengejutkan, selama itu pula setiap hari berita tentang kenaikan harga barang dan jasa selalu terdengar, diikuti dengan keluh kesah cerita sedih betapa terpukulnya mereka masyarakat kalangan bawah.

Seperti sudah diketahui oleh semua pihak, BBM merupakan urat nadi aktivitas masyarakat, naiknya harga BBM tentu saja akan menaikkan harga barang dan jasa lainnya, terutama harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan umum/taksi. Kenaikan harga BBM juga memberi dampak cukup berarti pada Beban petani yang semakin tinggi dan bahkan terancam gulung tikar. Dampak sangat menyedihkan jika sudah menyentuh investasi masa depan bangsa yakni gizi anak usia prasekolah dan dunia pendidikan yang diprediksi akan menaikkan lagi angka putus sekolah yang sebelumnya sudah mengalami peningkatan pada tahun 2004. Sungguh menyedihkan, kaum miskin pasti bertambah. Teman saya tidak setuju dengan kalimat ini, karena menurutnya, kanaikan harga BBM justru akan mengurangi jumlah kaum miskin. Hah..koq bisa..?

Tetapi menurut pemerintah, rakyat miskin akan terbantu dengan penyaluran dana kompensasi BBM SLT (Sumbangan Langsung Tunai). Ya, tentu saja sangat berarti bagi mereka yang menerima walaupun sama sekali tidak dapat mengejar kenaikan barang/jasa lainnya. Sampai kapan pemerintah sanggup menyalurkan dana SLT ?.
Tampaknya perlu terus menerus mengingatkan pemerintah bahwa dana kompensasi Sangat tidak mendidik dan sangat rawan Korupsi. Berbagai media gencar memberitakan tentang "penyelewengan" dana kompensasi BBM SLT (sumbangan langsung tunai) ini; ada petugas ber-KKN sehingga banyak penerima SLT yang salah sasaran, perangkat desa/RW/RT yang memotong hingga Rp. 50.000 per Kartu, hingga cerita tentang Kartu SLT diperjual belikan Rp. 150.000 untuk 3 bulan.

Pemerintah benar-benar berusaha keras dengan cara apapun untuk meyakinkan masyarakat bahwa kenaikan harga BBM justru karena keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil. Iklan "Layanan Pemerintah" (BUKAN Iklan Layanan Masyarakat) tidak henti-hentinya ditayangkan oleh media cetak dan televisi nasional dengan melibatkan beberapa tokoh masyarakat termasuk seorang kyai kondang A A Gym, yang akhirnya meminta iklan yang dibintanginya segera dihentikan.
Salah satu iklan "layanan pemerintah" di beberapa media cetak adalah surat Presiden berjudul "Kita bantu Rakyat Miskin". Suatu ajakan manis untuk membantu rakyat miskin, dengan menaikkan harga BBM ?, Mengapa minyak tanah yang banyak dikonsumsi rakyat kecil justru naik tidak tanggung-tanggung ?. Dari sisi mana kenaikan tersebut akan membantu rakyat kecil ?

Lebih konyol lagi bila kita pernah mendengar komentar Wapres, Menko, menteri dan pejabat eksekutif yang terhormat, banyak sekali komentar yang dilontarkan samasekali tidak menunjukkan empati kepada rakyat kecil yang tertimpa musibah "Minyak tanah". Layakkah komentar berikut tercetus dari orang yang kita hormati ?

Menteri Negara Energi dan Sumber Daya Mineral:
"Wajar kalau orang beli minyak tanah antre, orang nonton bioskop saja antre"


Komentar Wapres menanggapi aksi mogok sopir angkutan umum:
"Mogok di sini berbeda dengan di luar negeri. Mogok di luar negeri tetap dapat tunjangan sosial. Di sini jika mogok tidak bekerja, ya tidak makan"


Begitukah cara Pimpinan kita berkomunikasi dengan rakyatnya ? Bukankah beliau dianggap lebih mampu dan lebih layak menjadi pemimpin dibandingkan kita ini ?
Berarti pula mereka lebih bisa berpikir logis, lebih mampu berkomunikasi dengan baik dan lebih mampu berempati apalagi kepada rakyat kecil. Masa toh pak menteri, antre minyak tanah koq disamakan dengan antre karcis bioskop - yang satu urusan perut, sedangkan satunya urusan hiburan. Dan rasanya lebih bijak jika Wapres membahas masalah apa yang mendasari para sopir melakukan demo, bukan malahan menantangnya.

Itukah yang namanya "dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat" ?

Nah, jika anda menjadi seorang pejabat karena dipilih rakyat, pernah berjanji tidak akan menaikkan harga BBM dan akan berpihak kepada rakyat kecil, apa yang akan anda lakukan dengan harga Minyak tanah ? dan Bagaimana anda menyampaikannya kepada rakyat ?

Jika saya, Harga Minyak Tanah tidak akan saya naikkan, jikapun terpaksa, naik 10% atau jauh di bawah kenaikan harga BBM lainnya. Kemudian, melalui berbagai media, Pertama kali saya akan meminta ma'af kepada rakyat karena dengan sangat terpaksa harus menaikkan harga dengan alasan-alasan yang MASUK AKAL SEHAT, dengan tidak lupa selalu menunjukkan empati di setiap kali berkomentar tentang kenaikan harga BBM dan dampaknya.

Semoga dapat menggugah nurani para pejabat dan calon pejabat negeri ini. Jikalau tidak, minimal dapat mengingatkan dan mengasah keperdulian diri sendiri, anak, isteri dan tetangga kita terhadap sesama. Semoga..!

Tuesday, October 04, 2005

Bom..bom BoooooM lagi

0 comments
Untuk kesekian kalinya 3 ledakan bom...bom...booom di tiga titik lokasi kembali terdengar dan merenggut korban jiwa "tak bersalah" di Denpasar Bali. Semua Media memberitakannya sesaat setelah Bom meledak untuk yang kedua kalinya di Bali, sehingga banyak menyebutnya sebagai Bom Bali II. Berita selengkapnya antara lain dapat dibaca di MetroTV News.

Sungguh tidak berperikemanusiaan, entah apa sebenarnya tujuan mereka, apalagi yang menjadi korban kebanyakan justru saudara sebangsa, sebahasa dan senegara sendiri.

Banyak komentar dan kisah dilontarkan sesaat setelah pemberitaan Televisi tentang bom ini, mulai dari Presiden, Pejabat pemerintahan, aparat keamanan, masyarakat sekitar kejadian, pengamat hingga pihak korban yang terbaring lemah tak berdaya di Rumah sakit.

Beberapa komentar menarik yang sempat saya dengar dan lihat antara lain:

Aparat keamanan dan Intelijen:
...bisa dipastikan itu perbuatan teroris...............


Kalau bukan teroris lalu siapa lagi..?

dan komentar berikut:
"...kami sebenarnya sudah mendeteksi aktivitas para teroris ini yang semula merencakan untuk mengebom daerah Jakarta, tetapi karena aparat kita bergerak cepat, mereka mengalihkan sasarannya.............."


Hebat dan salut sudah dapat mendeteksinya lebih awal untuk Jakarta, tapi sebaiknya kalimatnya agak diperbaiki ditambahkan didepan kalimat di atas dengan kalimat berikut: Terus terang kami kecolongan, kalah selangkah dari pada para teroris ini.

Ketua MPR, Hidayat Nurwahid:
.....Mustahil Bom ini bertujuan mengalihkan perhatian masyarakat dari kenaikan BBM. Saya lebih cenderung melihat ini dikarenakan persaingan/kepentingan bisnis pariwisata ........


hah..persaingan/kepentingan bisnis ? lalu siapa orangnya kira-kira, atau negara mana yang terlibat ?
Memang bukan hal mustahil kalau beberapa negara berkepentingan dengan Indonesia. Beberapa analisa dilontarkan oleh para pengamat militer, intelijen maupun pengamat ekonomi. Stabilitas merupakan keharusan bagi Indonesia untuk berkembang maju. Negara manakah yang paling diuntungkan dengan ketidakstabilan di Indonesia ?

Yang jelas itu pekerjaan teroris, entah siapa dan atas nama negara mana, seperti halnya bilamana kita kehilangan dompet ketika berada di Bis kota, kita langsung tahu pelakunya; pasti Copet.

Saturday, October 01, 2005

Harga BBM Naik sangat signifikan

0 comments
Akhirnya per 1 Oktober 2005, pukul 00:00, harga BBM naik:

Tabel Harga BBM BARU

Kenaikan yang sangat signifikan, setelah (menurut bocoran) terjadi beberapa kali perubahan harga pada saat rapat Kabinet yang dipimpin Kang SBY.


Sebenarnya, menaikkan harga BBM dalam kondisi seperti sekarang, TIDAK tepat waktunya setelah 6 bulan lalu harga BBM sudah dinaikkan, apalagi setelah kita melihat kenaikannya sangat signifikan seperti pada tabel di atas.

Subsidi harus dikurangi, dan harus dihapuskan ?
Ya, saya sepakat dengan beberapa pandangan yang dikemukakan oleh Kang Priyadi dalam tulisannya Dukung kenaikan harga BBM, namun subsidi bagi siapa yang harus dikurangi lebih dulu dan kapan?. Saya lebih setuju subsidi bagi rakyat miskin tetap diberikan, tapi tidak dalam bentuk uang cash karena selain sangat tidak mendidik (plus ada tendensi Politis), juga amat sangat rawan korupsi. Subsidi yang paling tepat adalah dengan Tidak Menaikkan BBM saat ini. Penekanannya adalah pada pembenahan penyimpangan yang banyak terjadi di negara ini sambil mengurangi subsidi pelan-pelan, bukan justru sebaliknya Menaikkan harga BBM, tapi penyimpangan-penyimpangan masih sangat tinggi diluar batas toleransi, sehingga hanya memperkaya segelintir orang saja (teman kite bilang....cemburu nich ye...!).

APBN adalah uang rakyat yang dikelola oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. APBN tidak hanya berbicara mengenai BBM. Jadi kita tidak bisa memisahkan antara harga BBM, Korupsi, Pajak, serta sumber pendapatan dan pengeluaran untuk belanja lainnya. Semua harus dilihat dalam satu kesatuan masalah, demikian juga ketika mencari solusinya. Dengan kata lain masih banyak solusi yang lebih pantas dan tepat untuk ditempuh terlebih dulu oleh pemerintah untuk mengcover kekurangan APBN. Menaikkan harga BBM adalah pilihan terakhir yang harus dipilih pemerintah.

Keputusan sudah diambil oleh pemerintah, tidak banyak yang dapat kita perbuat untuk menentang kenaikan ini. Walaupun saya belum sepakat dengan kenaikan harga BBM saat ini, mari kita sikapi kenaikan kali ini secara bijaksana dengan memandang jauh ke depan bahwa masih banyak cara positif dan lebih produktif, paling tidak untuk keluarga kita sendiri. Mari hitung dan analisa kembali pos-pos pengeluaran dan pendapatan keluarga dengan jernih dan tenang. Harga BBM sudah naik, kita harus tetap hidup layak !. Ingat: Kesabaran dan Keikhlasan anda tidak akan disia-siakan oleh Allah !.

Selanjutnya, mari kita awasi secara ketat penyaluran dana kompensasi untuk keluarga miskin dan yang berhubungan dengan distribusi BBM, serta kinerja pemerintah pada umumnya di segala bidang.

Sambil mengembangkan hal-hal berikut dibawah, Pemerintah perlu membuat perencanaan terkait kenaikan harga BBM secara periodik tidak lebih dari 10%, satu kali setiap tahun. Nah, baru setelah semua hal dibawah berjalan dalam batas toleransi tertentu, pengurangan subsidi dapat ditingkatkan ke persentase lebih tinggi. Usulan berikut mudah-mudahan dilihat oleh pemerintah :) yang lebih mengetahui masalah yang dihadapi negara tercinta ini:

  • Saat kenaikan harga BBM sebaiknya tidak tepat - paling tidak 1 atau 2 bulan sebelum Hari besar keagamaan.
  • Naikkan pajak beberapa produk konsumtif yang tidak/kurang berhubungan dengan rakyat kecil, seperti Mobil Pribadi, Rumah/Tanah dengan luas dan lokasi tertentu, Cukai Rokok, Iklan, dll
  • Berantas Korupsi dan penyelundupan. Kembangkan sistem pengawasan yang lebih optimal, kepastian hukum dan good governance.
  • Kembangkan budaya hemat, bukan hanya di bidang energi, tapi di segala bidang, dimulai dari pihak pemerintah dan DPR sendiri.
  • Dorong pengembangan dan penggunaan sumber energi alternatif, seperti biodiesel, matahari, air, angin dan sumber-sumber energi lainnya.
  • Berikan Kompensasi yang lebih mendidik dan tidak dalam bentuk yang rawan dikorupsi
  • Tingkatkan komunikasi dengan rakyat dan gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh rakyat, tidak dengan pembodohan, seperti yang saya dengar di TVRI hari ini sewaktu Wapres Yusuf Kalla menyatakan "BBM naik, biar saja yang punya mobil yang bayar".
  • dan.......
Khusus untuk sumber energi alternatif, saya pernah melihat berita di salah satu TV nasional tentang penggunaan kotoran ternak sebagai bahan bakar untuk memasak (dan penerangan ?) di salah satu desa di Jawa. Pemerintah daerah lain diharapkan berinisiatif membuat proyek percontohan di daerah (berpenduduk mayoritas miskin) masing-masing dengan dana awal dari Pemda sendiri. Jika pemda dapat meyakinkan masyarakat setempat akan manfaatnya, saya yakin dana masyarakat dapat digalang untuk mengembangkan hal yang sama di daerah mereka.

Semoga pilihan pemimpin negara kita kali ini adalah pilihan tepat demi kesejahteraan rakyat. Mari kita hadapi kondisi ini dengan lapang dada.

Selamat Berpuasa, semoga kita selalu dalam limpahan Rahmat, Hidayah dan Inayah NYA - amien.

Monday, September 26, 2005

Tolak Kenaikan BBM

7 comments
Haruskah harga BBM naik lagi ?

Setelah dihitung-hitung, menurut pemerintah, BBM (bahan bakar minyak) terpaksa harus dinaikkan untuk yang kedua kalinya di tahun yang sama. Pemerintah berencana menaikkannya per 1 oktober 2005 mendatang. Lagi-lagi menurut Kang SBY (red: Presiden RI), memang berat harus mengambil keputusan menaikkan BBM, selain itu merupakan keputusan tidak populis juga akan memberatkan masyarakat kecil (miskin), tapi tidak ada cara lain katanya. Beliaupun siap berdialog dengan siapapun.

Sebagian masyarakat setuju dan sebagian lagi tidak setuju, tentu saja kelompok terbanyak adalah masyarakat yang bersikap apatis - hanya bisa mengeluh karena tidak dapat berbuat apa-apa.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa banyak yang setuju, tidak setuju dan yang apatis, yang jelas demo berlangsung terus hingga kini.

"Tidak masuk diakal sehat kita alasan yang dikemukakan para pejabat dan para pendukungnya untuk menaikkan harga BBM" demikian dikemukakan beberapa teman sewaktu bertemu di warung Pojok dekat rumah kami.BBM merupakan kebutuhan vital masyarakat, sehingga berapapun Kenaikan harga BBM pasti akan menaikkan harga-harga barang lainnya.

Beberapa pernyataan menarik yang sering disampaikan oleh pemerintah untuk meyakinkan masyarakat bahwa BBM harus naik, antara lain:


  • Harga BBM harus naik untuk mengurangi subsidi BBM yang masih terlalu tinggi, sehingga memberatkan keuangan pemerintah.

  • Harga BBM harus naik, karena tidak tepat sasaran, kalangan "mampu" juga menikmatinya.

  • Kompensasi akan disalurkan untuk dana pendidikan dan keperluan lainnya untuk masyarakat banyak, bahkan akan dibagikan subsidi langsung tanpa syarat berupa dana tunai kepada masyarakat "miskin".



Kami yakin, pemerintah sudah mempertimbangkan juga sanggahan dan ungkapan bernada menolak berikut:


  • Bukankah harga BBM kita saat ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lainnya, termasuk yang menjadi anggota OPEC ?

  • Bukankah kita bukan negara Kapitalis dan belum termasuk negara maju, sehingga sudah sepantasnya subsidi dan proteksi masih diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat banyak ?

  • Bukankah pemberian dalam bentuk uang cash itu bersifat tidak mendidik ?

  • Bukankah masih banyak pos-pos pendapatan lainnya yang bisa dioptimalkan oleh pemerintah, seperti dari pajak, efisiensi dan pencegahan serta pemberantasan korupsi yang sudah mengakar ke mana-mana ?

  • Bukankah pemerintah dapat menaikkan pendapatan dari pajak lainnya, menjadi 2 - 3 kali lipat barangkali ?, untuk barang-barang yang tidak berhubungan dengan rakyat kecil, seperti Mobil pribadi, rumah/tanah untuk kelas tertentu, dll

  • Bukankah sudah terjadi berkali-kali bahwa pembagian bantuan atau subsidi apapun yang disalurkan pemerintah selama ini selalu saja bocor ?

  • Bukankah naiknya harga BBM berarti naiknya seluruh harga barang dan jasa lainnya ?

  • Mampukah industri menaikkan UMR (Upah minimum regional) ?

  • Mampukah industri beroperasi optimal tanpa PHK (pemutusan hubungan kerja) ?

  • Bukankah........???



Beberapa hari yang lalu saya juga sempat berdiskusi dengan salah satu pengusaha di Jakarta yang juga salah satu ketua dan ketua umum beberapa organisasi pengusaha, beliau mengatakan bahwa "BBM harus naik, karena harga minyak dunia naik, kalau tidak, negara ini akan bangkrut, Subsidi harus dihilangkan segera. Memang, negara kita banyak dihuni para maling".
Itulah cara berpikir Kapitalis. Entah mengapa beliau hanya berpikir seperti itu, apakah karena beliau beranggapan memberantas korupsi bukan salah satu solusi atau beranggapan tidak mungkin dilakukan ?. Mengapa beliau tidak pernah memperhitungkan akar permasalahan dari semua ini ?

Menurut saya, apapun alasan pemerintah dalam kondisi daya beli masyarakat yang masih sangat rendah seperti saat ini setelah kenaikan BBM maret lalu, menaikkan harga BBM berarti menghilangkan peluang hidup lebih baik bahkan bisa membunuh daya beli mereka. Setelah 1 Oktober, bagi keluarga yang sebelumnya hidup pas-pasan akan menjadi kekurangan dan bagi yang kekurangan akan semakin terpuruk menyedihkan. Tegakah anda wahai para pemimpin bangsa ini melihat mereka serba kekurangan...??

Pembagian uang TIDAK MENDIDIK dan Rawan Korupsi !!
Tolak Kenaikan BBM......!!

Silahkan baca juga artikel berikut: Menolak kenaikan harga BBM

Mudah-mudahan pemerintah mendengar jeritan kita terutama jeritan rakyat miskin dan rakyat yang sebentar lagi akan menjadi miskin jika BBM naik.
Banner/script berikut dapat anda gunakan jika anda sepakat untuk menolak kenaikan BBM:


TOLAK kenaikan BBM !!!

Copy (ctrl+C) dan Paste (ctrl+V) code berikut:



Saturday, September 24, 2005

Harga BBM di beberapa negara

1 comments

Eh..ternyata harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia masih lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Begitu kira-kira yang selalu kita dengar dari pejabat pemerintah untuk menyatakan bahwa sangatlah pantas jika harga BBM di dalam negeri dinaikkan dan dinaikkan lagi. Tidak pernah beliau-beliau ini menyebutkan bahwa masih banyak juga negara lain yang menjual BBM kepada rakyatnya dengan harga lebih murah daripada di Indonesia.

Menurut AirInc (Associates for International Research, Inc., faktor utama terjadinya disparitas harga di beberapa negara karena kebijakan masing-masing pemerintah, sehingga seperti di Amsterdam - Belanda dan beberapa negara Eropa harga BBM cukup tinggi menurut ukuran kita di Indonesia.

Tetapi di beberapa negara Amerika Latin dan Timur Tengah, seperti Venezuela dan Saudi Arabia, BBM diproduksi oleh perusahaan milik negara, sehingga harga bisa ditekan sedemikian rendahnya. Perbandingan harga BBM berikut berdasarkan harga dalam Rupiah untuk tiap liter per Maret 2005, yang dikutip dari CNN dan dikonversi dengan kurs 1US$ = Rp. 10.500,-, serta 1 galon = 3.7854 liter.

  • Amsterdam, Netherlands...17,974
  • Oslo, Norway........................17,392
  • Milan, Italy ..........................16,532
  • Copenhagen, Denmark .......16,449
  • Brussels, Belgium ................16,393
  • Stockholm, Sweden .............16,088
  • London, United Kingdom ...16,060
  • Frankfurt, Germany .......... 15,450
  • Paris, France ....................... 15,367
  • Lisbon, Portugal .................. 14,840
  • Budapest, Hungary ............. 13,703
  • Luxembourg ........................ 13,370
  • Zagreb, Croatia ................... 13,342
  • Dublin, Ireland .................... 13,259
  • Geneva, Switzerland .......... 13,148
  • Madrid, Spain ...................... 12,621
  • Tokyo, Japan ....................... 11,761
  • Prague, Czech Republic ...... 11,622
  • Bucharest, Romania ............ 11,345
  • Andorra ................................ 11,317
  • Tallinn, Estonia ................... 10,041
  • Sofia, Bulgaria ....................... 9,764
  • Brasilia, Brazil ....................... 8,654
  • Havana, Cuba ........................ 8,405
  • Taipei, Taiwan ....................... 7,878
  • Beirut, Lebanon ..................... 7,295
  • Johannesburg, South Africa ..7,267
  • Managua, Nicaragua ............. 7,240
  • Panama City, Panama .......... 6,075
  • Moscow, Russia ..................... 5,825
  • San Juan, Puerto Rico ........... 4,826
  • Riyadh, Saudi Arabia ............ 2,524
  • Kuwait City, Kuwait .............. 2,164
  • Cairo, Egypt ............................ 1,803
  • Lagos, Nigeria ......................... 1,054
  • Caracas, Venezuela ................. 333
Nah, sekarang bagaimana dengan kita di Indonesia, bukankah kita juga anggota OPEC yang katanya organisasi Pengekspor Minyak ?. Mengapa harga BBM di sini justru jauh lebih mahal dari pada di Nigeria yang notabene adalah termasuk Negara Miskin ?

Kita juga sering mendengar alasan yang dikemukakan oleh para pejabat bahwa banyaknya penyelundupan di negara ini juga karena murahnya harga BBM dibandingkan dengan negara lain.

Bisakah kita menyimpulkan, wah..berarti lebih banyak terjadi penyelundupan di Arab, Kuwait, Mesir, Nigeria dan Venezuela daripada di Negara kita ??

hmmm....

Monday, September 12, 2005

Kecelakaan Mandala, Overload atau Ponsel ?

0 comments
Baru-baru ini, Negara kita tertimpa beberapa kali musibah kecelakaan Pesawat Udara dan Helikopter, termasuk yang cukup mengenaskan adalah yang terjadi di sekitar Lapangan Udara Polonia Medan, sehingga jatuh korban meninggal dan luka berat pada hampir seluruh penumpangnya dan penduduk sekitar jatuhnya pesawat.

Penyebab kejadian masih belum "diketahui" secara pasti hingga saat ini. Namun demikian beberapa pakar dan wartawan menyampaikan beberapa prediksi kemungkinan terjadinya kecelakaan disebabkan oleh kelebihan muatan. Jadi, pada saat pesawat melakukan take-off seluruh mesin pesawat tidak mampu mengangkat badan pesawat secara optimal, sehingga mengakibatkan badan pesawat sempat menyenggol pagar pembatas, badan pesawat patah, terbakar dan akhirnya seluruh badan pesawat jatuh terhempas ke tanah.

Analisa di atas cukup masuk akal, tetapi masih perlu diselidiki lebih teliti dan mari kita tunggu hasil penyelidikan oleh pihak berwenang, mudah-mudahan tidak ada yang disembunyikan.

Selain di atas, ada juga yang memperkirakan kecelakaan bisa juga disebabkan karena terganggunya sistem komunikasi dan sistem lainnya dari pesawat, karena gangguan yang berasal dari sinyal Hand Phone/telepon genggam atau ponsel.
Menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontribusi yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi diakibatkan oleh ponsel.
Kita pasti akan sangat heran jika benar bahwa kecelakaan tersebut HANYA disebabkan oleh sinyal ponsel, karena seakan-akan keselamatan penerbangan sangat tergantung kepada "kebaikan" dan "kesadaran" para pemilik ponsel ?. Hebat benar ponsel kita ini..!!.
Kita semua tahu dan menyadari bahwa tidaklah mudah mengharapkan para penumpang untuk selalu mematuhi aturan apapun termasuk mematikan ponsel ketika berada dalam pesawat. Apalagi, ada juga kemungkinan tidak mematikannya karena lupa, bosan karena perjalanan jauh atau sengaja men-set nya pada mode "silent" ?. Kejadian ini tidak saja di Indonesia, tetapi juga terjadi di banyak negara lain.
Jikalau itu benar, pemerintah harus memaksa perusahaan penerbangan untuk mengganti semua pesawatnya dengan pesawat yang lebih aman, paling tidak - aman dari sinyal-sinyal "kotor" semacam itu seperti yang di jelaskan dalam Liputan Khusus Kompas, 8 September 2005. Dalam Laporannya, AW Subarkah, menyatakan bahwa kini sudah ada beberapa pesawat yang menempatkan peralatan khusus sehingga memungkinkan ponsel digunakan. Bahkan notebook dengan fasilitas Wi-Fi (wireless fidelity) bisa melakukan hubungan internet, selain tayangan siaran televisi secara langsung tanpa direkam lebih dulu di darat.
Sanggupkah perusahaan penerbangan Indonesia mencontoh perusahaan sejenis lainnya seperti Singapore Airlines (SIA atau SQ), Qatar Airways dan Korean Air yang telah lebih dulu bekerjasama dengan perusahaan pembuat pesawat seperti Boeing, Lufthansa Technik dan Airbus ??

Friday, September 02, 2005

Reshuffle Kabinet Mr. SBY

0 comments
Setelah SBY mengumumkan 8 paket kebijakan ekonomi terbarunya, berbagai komentar beragam dari para pengamat terlontar. Ada yang pro, biasa saja hingga yang kecewa karena menurut mereka ternyata tidak menyentuh langsung pada akar permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Bahkan beberapa pengamat berharap paket yang disampaikan pemerintah juga menyangkut Resuffle Kabinet "bersama kita bisa" nya, karena ada indikasi beberapa anggota tim yang tidak mau "bersama" dengan kehendak anggota yang lain termasuk dengan SBY sendiri, dengan kata lain mereka jalan sendiri-sendiri, tidak terbuka antar sesama, dll.
Para pengamat belum menyebut satu namapun siapa yang layak diganti dan siapa penggantinya, rupanya PKS (Partai Keadilan Sejahtera) cukup tanggap akan situasi ini, mereka berencana akan mengevaluasi para menteri yang berasal dari kubu mereka. Mungkin mereka berpikir dari pada kedahuluan wartawan dan pengamat ...ya..?!


Jikalau nanti Pak SBY akan me-reshuffle kabinet, sebenarnya tidak perlu repot lagi mencari siapa penggantinya. Dari para Celebriti kita ada beberapa nama yang menurut para pelawak sangat cocok untuk posisi tertentu, seperti : untuk jabatan Menteri Pendidikan: Didik Niti Towok, Menteri Kesehatan: Dedy Dukun, Menteri Kehakiman: Kristina Hakim, dan bahkan yang paling pas adalah untuk posisi Menteri Kehutanan yaitu Tarzan (Srimulat).

ha..ha..ha gimana ya...ada usulan lain ??:-)

Thursday, September 01, 2005

Memilih Printer

7 comments
Memilih printer untuk keperluan kerja maupun pribadi memang susah-susah gampang, karena semakin banyaknya merek dan jenis printer yang beredar di pasaran saat ini. Tips berikut bisa dijadikan sebagai patokan awal dalam memilih printer yang sesuai untuk kebutuhan anda, antara lain:

Pertama, Tentukan jenis printer yang akan di beli. Ada 3 jenis printer yang banyak beredar di pasaran akhir-akhir ini, yaitu Inkjet, Laser dan Multifungsi selain jenis Dot-matriks yang sebelum menjadi primadona karena kemudahan pemakaian, perawatan dan harga yang relatif terjangkau.

Jenis Inkjet printer, cocok untuk kebutuhan personal/pribadi untuk di rumah atau perusahaan kecil dan untuk mencetak text. Walaupun demikian printer inkjet ini juga mampu mencetak grafis dengan kualitas yang tentu saja tidak sebaik laser. Printer Inkjet tersedia di pasaran dengan harga relatif terjangkau, baik harga printernya sendiri maupun biaya perawatannya, seperti tinta refil.
Sedangkan Jenis Laser printer, cocok untuk kantor dengan jaringan (local area network/LAN) cukup besar dan atau kantor yang mengutamakan kecepatan, efisiensi dan kualitas pencetakan cukup tinggi. Jenis laser ini mampu memproduksi hasil cetakan yang cukup baik untuk text maupun grafis.

Jenis printer Multifungsi adalah jenis printer yang selain berfungsi untuk mencetak, juga dilengkapi dengan fungsi lain seperti untuk Fax dan Scanning. Jika dihitung-hitung, dari segi harga, masih lebih murah jenis ini dari pada anda harus membeli satu persatu printer, mesin fax dan scanner. Namun perlu dipertimbangkan juga jika terjadi masalah pada salah satu fungsinya, sehingga peralatan harus dikirim ke service center, berarti anda tidak dapat menggunakan ketiga fungsi itu pada saat bersamaan.

Kedua, tentukan Resolusi printer yang akan dibeli dengan melihat berapa dpi (dot per inch) yang mampu dicetak oleh printer. Besar dpi menentukan kehalusah dan kecepatan printer dalam mencetak.

Dan akhirnya, bandingkan harga printer yang akan anda beli, termasuk mempertimbangkan kemudahan-kemudahan lainnya, seperti perawatan, support center, tempat pembelian suku cadang/tinta, dll.

Wednesday, August 31, 2005

Rupiah menguat Signifikan

0 comments
Hari ini Rupiah mulai menguat setelah tadi malam Presiden SBY "agak" ngambek dan mengumumkan garis besar langkah2 yang akan ditempuh oleh perintah untuk memperkuat kembali kurs Rupiah terhadap dollar Amerika.
Hmm...sebenarnya sudah diduga itu bakalan terjadi, tapi ternyata langsung Jreng....perubahannya begitu cepat. Pagi2 sekali kira-kira jam 08.30 saya telpon bank dan bilang mau jual sebagian Dollar yang saya punya, waktu itu petugas mengatakan 1US$ = Rp. 10.250, satu jam kemudian saya tiba di BII, eh..ternyata 1US$ sudah menjadi Rp. 10.000. Menurut prediksi beberapa pelaku pasar trendnya memang akan terus menguat dalam beberapa hari ke depan.

Kita tunggu saja perkembangan berikutnya....

Friday, August 26, 2005

Institut Management Global Indonesia

0 comments
Gelar palsu dari Institut Management Global Indonesia (IMGI) yang berafiliasi dengan Nothern California Global University (NCGU) ini, menurut pihak kepolisian terindikasi sudah tersebar di 53 kota di Indonesia dengan mencetak banyak sekali gelar Asli tapi palsu seperti DBA, BSC, BBA, MBC, MBA, MPL, MA, MHA, MSC, MBA, PhD, Doktor dan bahkan 103 Profesor. Dari total "alumni" 9.273, gelar terbanyak yang sudah dikeluarkan adalah MBA sebanyak 2.999 orang dan Doktor sebanyak 1.060 orang.

Ketika berita tentang IMGI mencuat pertama kali, seorang teman, pada tgl 16 Agustus 2005, mengirim email kepada saya menanyakan "masih ingat dengan Luke Comey ?, ini ada beritanya: http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=72666". Ya, saya jadi teringat dengan dia yang pernah tinggal di Wisma Subud, Jakarta Selatan dan pernah memberi in-house training Bahasa Inggris di Kantor kami di kawasan Golden Tully Jakarta Selatan. Saya juga teringat dengan salah satu rumah di kawasan Griya Shanta Malang dimana terpampang spanduk bertuliskan Nothern California Global University (NCGU)....Sugguh tidak pernah menyangka.

IMGI hanyalah salah satu contoh kasus saja dari sekian banyak kasus yang ada di negara kita hingga saat ini. Sebenarnya masih banyak Perguruan Tinggi (PT) dan lembaga sejenis lainnya yang "sengaja (?) dibiarkan" melaksanakan bisnis pendidikan semacam itu hingga ke pelosok daerah. Sebagian besar customernya justru adalah para Pegawai Negeri Sipil, pegawai/pejabat dari instansi pemerintah dan beberapa Perusahaan kelas atas yang masih aktif menjabat.
Para dosen, terutama yang juga menjadi dosen di PT swasta lebih tahu seluk beluknya. Banyak sekali cerita tentang hal ini, dari dosen yang mengajar ke luar kota hingga yang membuatkan tugas akhir/desertasi untuk para customernya yang malas dan hanya mementingkan - asal memperoleh gelar semata dengan cara apapun.

Thursday, July 21, 2005

Virus (anti) Trojan Cachecachekit

0 comments
Jika komputer anda kena virus di atas, yang tau obatnya adalah Kang Symantec dengan NAV (Norton Anti Virus) nya. Benar jika anda sudah menggunakannya untuk memberantasnya, tapi yang perlu mendapat perhatan adalah prosedur sebelum meremove the virus, anda HARUS remove lebih dulu file : "W32.Spybot.NLX". Jika tidak si Virus pasti akan nongol lagi nongol lagi. Cobalah cara ini, ikuti langkah demi langkah:

- DISABLE System Restore.
- Update the virus definitions.
- Reboot dan Jalankan Windows dengan SAFE MODE.
- Jalankan "full system scan" dan HAPUS tiap kali ditemukan file W32.Spybot.NLX.
- Delete any values added to the registry.

  1. Click Start > Run.

  2. Type regedit, Click OK.

  3. Navigate to the subkey: HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\OLE

  4. In the right pane, restore the original value: "EnableDCOM" = "N"

  5. Navigate to the subkey: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Lsa

  6. In the right pane, restore the original value: "restrictanonymous" = "1"

  7. Navigate to and delete the subkeys: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\iTunesMusic
    HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\rdriv HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\wscsvc

- Restore the Windows Security Center


Important: If your computer is connected to a domain, you may not be able to adjust these settings. If so, contact your network administrator for more information.

  1. Click Start > Control Panel.
  2. Double-click the Security Center.
  3. In the right pane, click Windows Firewall - The Windows Firewall appears. Select On.
  4. Click OK to close the Windows Firewall.
  5. In the left pane of the Security Center, select Change the way Security Center alerts me.
  6. Click Alert Settings. Select Alert Settings, Firewall, and Virus Protection.
  7. Click OK Click Automatic Updates. Select Automatic. Click OK.
  8. Exit the Security Center.

- Reset the Internet Security Zone Settings

  1. Start Microsoft Internet Explorer.
  2. Click Tools > Internet Options.
  3. Click on the Security tab.
  4. Click on the Internet Icon on upper pane of the window.
  5. Click on Default Level on lower right corner of the window.
  6. Click on the Local Internet Icon on upper pane of the window.
  7. Click on Default Level on lower right corner of the window.
  8. Click on the Trusted sites Icon on upper pane of the window.
  9. Click on Default Level on lower right corner of the window.
  10. Click on the Restricted sites Icon on upper pane of the window.
  11. Click on Default Level on lower right corner of the window.
  12. Click OK on lower right corner of the window

Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Monday, July 11, 2005

Efisiensi untuk apa dan bagi Siapa ?

0 comments
Seorang teman di salah satu milis menulis tentang pentingnya efisiensi dalam dunia manajemen disertai dengan contoh-contoh, antara lain:

"bagaimana teknisi di suatu perusahaan besar di Jepang telah menghabiskan dana begitu besar untuk satu solusi padahal masalah yang sama diselesaikan dengan sangat sederhana di suatu perusahaan kecil" dan "NASA dengan penemuan pulpen bernilai US$ 12 juta dalam waktu 1 dekade, sedangkan Rusia hanya menggunakan pensil untuk kondisi yang sama"

Suatu cerita dan contoh tentang efisiensi dan kreativitas yang menarik.

Saya mungkin "sedikit" agak berbeda dengan tulisan ini terutama dalam melihat makna & aplikasi efisiensi, termasuk dengan kalimat terakhirnya, yang menyatakan:

Bila kita melihat pada apa yang tidak kita punya di dalam hidup kita, kita tidak akan memiliki apa-apa. Tetapi bila kita melihat pada apa yang ada di tangan kita, kita memiliki segalanya.

Efisiensi penting bukan hanya dalam dunia managemen (baca: perusahaan), justru di segala bidang kehidupan sebisa mungkin efisiensi harus diterapkan, berlandaskan pada sasaran utama yang ingin dicapai.

Namun kadangkala dalam penerapannya menjadi bias karena dipengaruhi oleh tujuan dari orang atau sekelompok orang yang terlibat di dalamnya dan situasi ketika itu. Jadi selalu bisa diperdebatkan termasuk contoh-contoh solusi tulisan teman tadi.
Saya jadi teringat SMS-nya Presiden yang disampaikan kepada saya "secara pribadi" tentang "Jauhi Narkoba", mungkin menurut beliau itu suatu cara yang efisien untuk mencegah penggunaan narkoba lebih luas ?, benarkah efisien ?, ATAU kah tidak perlu memperhitungkan efisiensi lagi karena untuk "sesuatu" yang lain ?. Dan bagi SIAPA suatu hal menjadi efisien ??

Saya juga teringat masalah menipisnya cadangan BBM. Efisiensi melalui Penghematan harus dilakukan oleh siapapun, tanpa disuruhpun kita pasti sudah melakukannya setiap hari & sejak dulu, paling tidak di keluarga sendiri. Pertanyaannya, mengapa pada saat menjadi seorang karyawan, ketika berada di kantor kita tidak berbuat demikian ?, mengapa Pertamina tidak melakukan penelitian Bahan Bakar alternatif seperti yang kini banyak disinggung ?
Kasus-kasus korupsi merebak di mana-mana, bahkan bisa jadi ada di kanan kiri kita. Perang sudah dimulai oleh Pak SBY, pengaruhnya hingga ke kampung saya, sehingga sulit sekali memperoleh proyek karena kini semua pihak harus ekstra hati-hati. Mengapa baru sekarang..?

Yang lucu adalah kasus hukum cambuk di Aceh yang sudah dilaksanakan untuk para penjudi level UKM (Usaha Kecil Menengah), tapi aturan main Syariat Islam untuk yang level Kakap/atas belum juga di selesaikan, mengapa...?
Bekerja naik Bis yang biasa saya lakukan, sampai saat-saat terakhir di Jakarta, menurut sebagian orang itu salah satu bentuk efiensi, tapi tidak menurut sebagian yang lain bukan..? Mengapa ? Demikian juga dengan pilihan antara harus naik motor atau mobil...masing-masing orang punya preferensi berbeda-beda, biasanya yang jadi acuan adalah untuk dirinya sendiri...
Bukankah efisiensi itu menjadi sesuatu yang relatif sekali ??

"Lihatlah apa yang tidak kita punya untuk memotivasi diri, dan gunakan apa yang kita punya dengan bijaksana" - Ini relevan sekali dengan kewirausahaan...ya ?!
 

Pojok Kita Design by Insight © 2009