Featured

Saturday, October 01, 2005

Harga BBM Naik sangat signifikan

Akhirnya per 1 Oktober 2005, pukul 00:00, harga BBM naik:

Tabel Harga BBM BARU

Kenaikan yang sangat signifikan, setelah (menurut bocoran) terjadi beberapa kali perubahan harga pada saat rapat Kabinet yang dipimpin Kang SBY.


Sebenarnya, menaikkan harga BBM dalam kondisi seperti sekarang, TIDAK tepat waktunya setelah 6 bulan lalu harga BBM sudah dinaikkan, apalagi setelah kita melihat kenaikannya sangat signifikan seperti pada tabel di atas.

Subsidi harus dikurangi, dan harus dihapuskan ?
Ya, saya sepakat dengan beberapa pandangan yang dikemukakan oleh Kang Priyadi dalam tulisannya Dukung kenaikan harga BBM, namun subsidi bagi siapa yang harus dikurangi lebih dulu dan kapan?. Saya lebih setuju subsidi bagi rakyat miskin tetap diberikan, tapi tidak dalam bentuk uang cash karena selain sangat tidak mendidik (plus ada tendensi Politis), juga amat sangat rawan korupsi. Subsidi yang paling tepat adalah dengan Tidak Menaikkan BBM saat ini. Penekanannya adalah pada pembenahan penyimpangan yang banyak terjadi di negara ini sambil mengurangi subsidi pelan-pelan, bukan justru sebaliknya Menaikkan harga BBM, tapi penyimpangan-penyimpangan masih sangat tinggi diluar batas toleransi, sehingga hanya memperkaya segelintir orang saja (teman kite bilang....cemburu nich ye...!).

APBN adalah uang rakyat yang dikelola oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. APBN tidak hanya berbicara mengenai BBM. Jadi kita tidak bisa memisahkan antara harga BBM, Korupsi, Pajak, serta sumber pendapatan dan pengeluaran untuk belanja lainnya. Semua harus dilihat dalam satu kesatuan masalah, demikian juga ketika mencari solusinya. Dengan kata lain masih banyak solusi yang lebih pantas dan tepat untuk ditempuh terlebih dulu oleh pemerintah untuk mengcover kekurangan APBN. Menaikkan harga BBM adalah pilihan terakhir yang harus dipilih pemerintah.

Keputusan sudah diambil oleh pemerintah, tidak banyak yang dapat kita perbuat untuk menentang kenaikan ini. Walaupun saya belum sepakat dengan kenaikan harga BBM saat ini, mari kita sikapi kenaikan kali ini secara bijaksana dengan memandang jauh ke depan bahwa masih banyak cara positif dan lebih produktif, paling tidak untuk keluarga kita sendiri. Mari hitung dan analisa kembali pos-pos pengeluaran dan pendapatan keluarga dengan jernih dan tenang. Harga BBM sudah naik, kita harus tetap hidup layak !. Ingat: Kesabaran dan Keikhlasan anda tidak akan disia-siakan oleh Allah !.

Selanjutnya, mari kita awasi secara ketat penyaluran dana kompensasi untuk keluarga miskin dan yang berhubungan dengan distribusi BBM, serta kinerja pemerintah pada umumnya di segala bidang.

Sambil mengembangkan hal-hal berikut dibawah, Pemerintah perlu membuat perencanaan terkait kenaikan harga BBM secara periodik tidak lebih dari 10%, satu kali setiap tahun. Nah, baru setelah semua hal dibawah berjalan dalam batas toleransi tertentu, pengurangan subsidi dapat ditingkatkan ke persentase lebih tinggi. Usulan berikut mudah-mudahan dilihat oleh pemerintah :) yang lebih mengetahui masalah yang dihadapi negara tercinta ini:

  • Saat kenaikan harga BBM sebaiknya tidak tepat - paling tidak 1 atau 2 bulan sebelum Hari besar keagamaan.
  • Naikkan pajak beberapa produk konsumtif yang tidak/kurang berhubungan dengan rakyat kecil, seperti Mobil Pribadi, Rumah/Tanah dengan luas dan lokasi tertentu, Cukai Rokok, Iklan, dll
  • Berantas Korupsi dan penyelundupan. Kembangkan sistem pengawasan yang lebih optimal, kepastian hukum dan good governance.
  • Kembangkan budaya hemat, bukan hanya di bidang energi, tapi di segala bidang, dimulai dari pihak pemerintah dan DPR sendiri.
  • Dorong pengembangan dan penggunaan sumber energi alternatif, seperti biodiesel, matahari, air, angin dan sumber-sumber energi lainnya.
  • Berikan Kompensasi yang lebih mendidik dan tidak dalam bentuk yang rawan dikorupsi
  • Tingkatkan komunikasi dengan rakyat dan gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh rakyat, tidak dengan pembodohan, seperti yang saya dengar di TVRI hari ini sewaktu Wapres Yusuf Kalla menyatakan "BBM naik, biar saja yang punya mobil yang bayar".
  • dan.......
Khusus untuk sumber energi alternatif, saya pernah melihat berita di salah satu TV nasional tentang penggunaan kotoran ternak sebagai bahan bakar untuk memasak (dan penerangan ?) di salah satu desa di Jawa. Pemerintah daerah lain diharapkan berinisiatif membuat proyek percontohan di daerah (berpenduduk mayoritas miskin) masing-masing dengan dana awal dari Pemda sendiri. Jika pemda dapat meyakinkan masyarakat setempat akan manfaatnya, saya yakin dana masyarakat dapat digalang untuk mengembangkan hal yang sama di daerah mereka.

Semoga pilihan pemimpin negara kita kali ini adalah pilihan tepat demi kesejahteraan rakyat. Mari kita hadapi kondisi ini dengan lapang dada.

Selamat Berpuasa, semoga kita selalu dalam limpahan Rahmat, Hidayah dan Inayah NYA - amien.

0 comments:

 

Pojok Kita Design by Insight © 2009