Featured

Tuesday, October 04, 2005

Bom..bom BoooooM lagi

Untuk kesekian kalinya 3 ledakan bom...bom...booom di tiga titik lokasi kembali terdengar dan merenggut korban jiwa "tak bersalah" di Denpasar Bali. Semua Media memberitakannya sesaat setelah Bom meledak untuk yang kedua kalinya di Bali, sehingga banyak menyebutnya sebagai Bom Bali II. Berita selengkapnya antara lain dapat dibaca di MetroTV News.

Sungguh tidak berperikemanusiaan, entah apa sebenarnya tujuan mereka, apalagi yang menjadi korban kebanyakan justru saudara sebangsa, sebahasa dan senegara sendiri.

Banyak komentar dan kisah dilontarkan sesaat setelah pemberitaan Televisi tentang bom ini, mulai dari Presiden, Pejabat pemerintahan, aparat keamanan, masyarakat sekitar kejadian, pengamat hingga pihak korban yang terbaring lemah tak berdaya di Rumah sakit.

Beberapa komentar menarik yang sempat saya dengar dan lihat antara lain:

Aparat keamanan dan Intelijen:
...bisa dipastikan itu perbuatan teroris...............


Kalau bukan teroris lalu siapa lagi..?

dan komentar berikut:
"...kami sebenarnya sudah mendeteksi aktivitas para teroris ini yang semula merencakan untuk mengebom daerah Jakarta, tetapi karena aparat kita bergerak cepat, mereka mengalihkan sasarannya.............."


Hebat dan salut sudah dapat mendeteksinya lebih awal untuk Jakarta, tapi sebaiknya kalimatnya agak diperbaiki ditambahkan didepan kalimat di atas dengan kalimat berikut: Terus terang kami kecolongan, kalah selangkah dari pada para teroris ini.

Ketua MPR, Hidayat Nurwahid:
.....Mustahil Bom ini bertujuan mengalihkan perhatian masyarakat dari kenaikan BBM. Saya lebih cenderung melihat ini dikarenakan persaingan/kepentingan bisnis pariwisata ........


hah..persaingan/kepentingan bisnis ? lalu siapa orangnya kira-kira, atau negara mana yang terlibat ?
Memang bukan hal mustahil kalau beberapa negara berkepentingan dengan Indonesia. Beberapa analisa dilontarkan oleh para pengamat militer, intelijen maupun pengamat ekonomi. Stabilitas merupakan keharusan bagi Indonesia untuk berkembang maju. Negara manakah yang paling diuntungkan dengan ketidakstabilan di Indonesia ?

Yang jelas itu pekerjaan teroris, entah siapa dan atas nama negara mana, seperti halnya bilamana kita kehilangan dompet ketika berada di Bis kota, kita langsung tahu pelakunya; pasti Copet.

0 comments:

 

Pojok Kita Design by Insight © 2009