Featured

Wednesday, December 07, 2005

Reshuffle Kabinet Terbatas - Harapan baru Kita

Pada bulan September 2005 yang lalu, banyak desakan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan reshuffle kabinet Indonesia bersatu terutama para menteri bidang Ekonomi, karena dianggap kinerjanya tidak optimal. Ditunggu tunggu perombakan tidak juga kunjung datang. Akhirnya setelah melalui evaluasi dan loby kiri kanan selama (kira-kira) tiga bulan Presiden "bersama kita bisa" Yudhoyono mengumumkan Reshuffle Kabinet yang disebutnya dengan "Reshuffle Terbatas" Kabinet Indonesia Bersatu.

Presiden Yudhoyono menegaskan, reshuffle kabinet dilakukan semata-mata untuk perbaikan kinerja kabinet agar dapat menghasilkan sebuah kabinet yang efektif dengan kerja sama dan koordinasi yang baik untuk menghasilkan sebuah kerja yang baik. Presiden juga menolak spekulasi bahwa reshuffle kabinet atas dasar tekanan orang-per-orang.

Adapun nama-nama menteri dan posisi baru pada Kabinet Indonesia Bersatu yang diumumkan Presiden Yudhoyono adalah sebagai berikut:
  • Menteri Koordinator Perekonomian: Dr. Boediono
  • Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat: Ir. Aburizal Bakrie (sebelumnya sebagai Menko Perekonomian)
  • Menteri Perindustrian: Drs. Fahmi Idris (sebelumnya sebagai Menakertrans)
  • Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Erman Suparno
  • Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional: Paskah Suzetta
  • Menteri Keuangan: Dr. Sri Mulyani (sebelumnya sebagai Meneg PPN/Bappenas)

Beberapa kalangan (termasuk saya sebagai orang awam dengan pengetahuan terbatas pula) masih menganggap Pak Erman Suparno dan Pak Paskah Suzetta sebagai "Mahluk asing" - mungkin maksudnya orang yang kurang dikenal sepak terjangnya dalam bidang yang akan ditekuni ?, atau kurang dikenal baik sebagai "selebriti" maupun per "menterian" ?.

Sedangkan beberapa menteri memang cukup "pas" pada posisi terbarunya, terutama bagi Dr. Budiono dan Dr. Sri Mulyani. Walaupun tidak terlalu menonjol prestasi yang dicapai oleh Dr. Budiono ketika menjadi Menterinya Bu Megawati, konon beliau ini cukup disukai oleh pasar (yang jelas bukan Pasar pagi atau pasar "atas" di BukitTinggi) dan berorientasi Jangka Panjang serta "menyeluruh". Sedangkan Dr. Sri Mulyani, saya pribadi sejak awal pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sangat berharap beliau perlu "diberi kesempatan" membuktikan kemampuan dan ucapan-ucapannya seperti halnya ketika masih menjadi Peneliti di LPEM UI dan sebagai Pengamat.

Benarkah dengan mengganti (memutasi) posisi beberapa menteri, kinerja Pemerintah akan lebih baik dan berpihak kepada kepentingan Rakyat dan Negara ??.

Beberapa rekan di Warung Pojok berbisik, Paling tidak saat ini kita memiliki Harapan baru, Indonesia akan lebih maju dari sebelumnya...Semoga..!!

Hayo Pak Yudhoyono, Pak Budiono, Bu Mulyani dan Para menteri yang lain, Buktikan bahwa Bersama Kita Bisa..!!

0 comments:

 

Pojok Kita Design by Insight © 2009