Featured

Friday, December 29, 2006

Belum Haji Sudah Mabrur

2 comments
Berikut ini adalah satu tulisan dari Rubrik Resonansi Republika 18 Desember 2006. Menarik untuk disimak dan direnungkan oleh kita semua. Sempat juga terlintas pertanyaan di benak saya, masih adakah orang semacam Yu Timah..?

Sebuah tulisan yang menurut hemat saya sangat menyentuh perasaan khususnya bagi saya pribadi. Betapa tidak, di jaman yang serba sulit dan serba materi sebagai acuan status sosial seseorang, justru Yu Timah memberi "pelajaran" pada kita, diantaranya, bahwa Harta dan segala yang kita miliki adalah titipan dari Sang Pencipta untuk dimanfaatkan dengan bijaksana di jalan Nya. Selain itu kita juga diingatkan oleh Yu Timah tentang kekuatan dari sebuah keikhlasan, "tekad" atau "mimpi" sehingga mampu memberinya energi terus menerus untuk meraihnya....

Belum Haji Sudah Mabrur
Oleh : Ahmad Tohari

Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga kami. Dia salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kini sudah berakhir. Empat kali menerima SLT selama satu tahun jumlah uang yang diterima Yu Timah dari pemerintah sebesar Rp 1,2 juta. Yu Timah adalah penerima SLT yang sebenarnya. Maka rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri. Bahkan status tanah yang di tempati gubuk Yu Timah adalah bukan
milik sendiri.
Usia Yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak menikah. Barangkali karena kondisi tubuhnya yang kurus, sangat miskin, ditambah yatim sejak kecil, maka Yu Timah tidak menarik lelaki manapun. Jadilah Yu Timah perawan tua hingga kini. Dia sebatang kara. Dulu setelah remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga Yu Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah tangga. Dia kembali ke kampung kami. Para tetangga bergotong royong membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung anak dan emak yang sangat miskin itu.
Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun bersama emaknya. Setelah emaknya meninggal Yu Timah mengasuh seorang kemenakan. Dia biayai anak itu hingga tamat SD. Tapi ini zaman apa. Anak itu harus cari makan. Maka dia tersedot arus perdagangan pembantu rumah tangga dan lagi-lagi terdampar di Jakarta. Sudah empat tahun terakhir ini Yu Timah kembali hidup sebatang kara dan mencukupi
kebutuhan hidupnya dengan berjualan nasi bungkus. Untung di kampung kami ada pesantren kecil. Para santrinya adalah anak-anak petani yang biasa makan nasi seperti yang dijual Yu Timah.

Kemarin Yu Timah datang ke rumah saya. Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih bisa menabung di bank perkreditan rakyat syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu setiap bulan. Namun setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan sejak itu saya melihat Yu Timah memakai cincin emas. Yah, emas. Untuk orang seperti Yu Timah, setitik emas di jari adalah persoalan mengangkat harga diri. Saldo terakhir Yu Timah adalah Rp 650 ribu.

Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun selalu saya cegah.
''Pak, saya mau mengambil tabungan,'' kata Yu Timah dengan suaranya yang kecil.
''O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup. Bagaimana bila Senin?''
''Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak tergesa.''
''Mau ambil berapa?'' tanya saya.
''Enam ratus ribu, Pak.''
''Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?''

Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu. ''Saya mau beli kambing kurban, Pak. Kalau enam ratus ribu saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing.''

Saya tahu Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan dia mengulangi kata-katanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan memberikan uang tabungannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat terkesan oleh keinginan Yu Timah membeli kambing kurban.

''Iya, Yu. Senin besok uang Yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus ribu. Tapi Yu, sebenarnya kamu tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada.
Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli kambing kurban?''

''Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima. Namun sekarang saya ingin jadi pemberi daging kurban.''

''Baik, Yu. Besok uang kamu akan saya ambilkan di bank kita.''
Wajah Yu Timah benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu minta diri, dan dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang.

Setelah Yu Timah pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya?
Pertanyaan ini muncul karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya. Mungkin saya juga begitu.
Ah, Yu Timah, saya jadi malu. Kamu yang belum naik haji, atau tidak akan pernah naik haji, namun kamu sudah jadi orang yang suka berkurban. Kamu sangat miskin, tapi uangmu tidak kau belikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus.
Uangmu malah kamu belikan kambing kurban. Ya, Yu Timah. Meski saya dilarang dokter makan daging kambing, tapi kali ini akan saya langgar. Saya ingin menikmati daging kambingmu yang sepertinya sudah berbau surga. Mudah-mudahan kamu mabrur sebelum kamu naik haji.

Saturday, June 24, 2006

Bandelo

1 comments
MESIN mobil Toyota Kijang terkenal bandel. Tetapi, kabarnya sebentar lagi Indonesia juga akan memproduksi mobil yang mesinnya lebih bandel dari mesin Toyota Kijang. Bahkan sangking bandelnya, mesin itu di-starter pukul 08.00 pagi, baru pukul 11.30 mesin itu hidup atau nyala! Dan tentu saja merek mobilnya pun Bandelo (bukan BALENO), untuk mengekspresikan masalah kebandelan mesinnya.

Jika bicara soal bandel, bandel itu tidak selalu bodoh. Kalau mau disebut bodoh, itu adalah kisah caleg berikut ini. Bayangkan ijazah SMP-nya ditempeli pasfoto dirinya saat ini. Jadi ijazah SMP caleg tersebut, potretnya adalah dirinya yang kumisan dan ubanan. Di mana ada siswa SMP kumisan dan ubanan? Itu baru namanya bodoh!

Nah, bandel dan bodoh sepertinya banyak dianut caleg-caleg kita saat ini. Ada seorang bernama, sebutlah Mister XYZ menggunakan ijazah sarjana muda dari sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Ternyata setelah dicek, ijazah itu keluaran tahun 1958 atas nama Mister XY (tanpa Z). Ditengarai Bapak XY ini sudah tak jelas rimbanya! Jadi KPU setempat meminta kepada Bapak XYZ (yang jelas rimbanya) untuk melegalisir ulang. Tetapi, si bapak menolak karena mungkin dia memalsukan sesuatu. Tetapi, cerita ini tidak berhenti sampai di sini. Ternyata si Bapak XYZ yang memalsu tadi, sudah jadi anggota Komisi A DPRD di daerah asalnya selama… lima periode! Ala mak!

Bahkan, banyak caleg yang menyertakan ijazah sarjana atau sarjana mudanya dari perguruan tinggi fiktif. Buktinya teman saya yang hobinya ke disko, menyertakan ijazah sarjana muda dari Agogo. Ketika ditanya apa itu Agogo, dijawabnya, "Akademi Gobang Gocir!"

Tuesday, December 20, 2005

Mengunci Telepon Seluler lewat SMS

1 comments
Kehilangan Ponsel (telepon seluler) tentu sangat mengesalkan. Untuk memperbesar peluang ponsel yang hilang bisa kembali kepada anda, coba saja pasang aplikasi PhoneLock.

Aplikasi PhoneLock memungkinkan anda mengunci ponsel melalui SMS, sehingga ponsel sama sekali tidak bisa dipakai atau dijual. Sekali terkunci, ponsel HANYA dapat di un-locked dengan kode unlock ponsel tersebut. PhoneLock bisa didownload di sini.


PhoneLock memberikan semacam pengaman tambahan pada ponsel yang memungkinkan anda mengunci ponsel secara remote dengan mengirimkan SMS kepada ponsel anda yang hilang barangkali. PhoneLock juga dapat memberikan informasi lokasi di mana ponsel berada - tergantung dari fitur yang disediakan oleh operator kartu.

Ponsel yang kompatibel: Nokia 3230, Nokia 6260, Nokia 6600, Nokia 6620, Nokia 6630, Nokia 6670, Nokia 6680, Nokia 6681, Nokia 7610, Nokia Series 60.

Coba deh...

Wednesday, December 07, 2005

Reshuffle Kabinet Terbatas - Harapan baru Kita

0 comments
Pada bulan September 2005 yang lalu, banyak desakan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan reshuffle kabinet Indonesia bersatu terutama para menteri bidang Ekonomi, karena dianggap kinerjanya tidak optimal. Ditunggu tunggu perombakan tidak juga kunjung datang. Akhirnya setelah melalui evaluasi dan loby kiri kanan selama (kira-kira) tiga bulan Presiden "bersama kita bisa" Yudhoyono mengumumkan Reshuffle Kabinet yang disebutnya dengan "Reshuffle Terbatas" Kabinet Indonesia Bersatu.

Presiden Yudhoyono menegaskan, reshuffle kabinet dilakukan semata-mata untuk perbaikan kinerja kabinet agar dapat menghasilkan sebuah kabinet yang efektif dengan kerja sama dan koordinasi yang baik untuk menghasilkan sebuah kerja yang baik. Presiden juga menolak spekulasi bahwa reshuffle kabinet atas dasar tekanan orang-per-orang.

Adapun nama-nama menteri dan posisi baru pada Kabinet Indonesia Bersatu yang diumumkan Presiden Yudhoyono adalah sebagai berikut:
  • Menteri Koordinator Perekonomian: Dr. Boediono
  • Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat: Ir. Aburizal Bakrie (sebelumnya sebagai Menko Perekonomian)
  • Menteri Perindustrian: Drs. Fahmi Idris (sebelumnya sebagai Menakertrans)
  • Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Erman Suparno
  • Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional: Paskah Suzetta
  • Menteri Keuangan: Dr. Sri Mulyani (sebelumnya sebagai Meneg PPN/Bappenas)

Beberapa kalangan (termasuk saya sebagai orang awam dengan pengetahuan terbatas pula) masih menganggap Pak Erman Suparno dan Pak Paskah Suzetta sebagai "Mahluk asing" - mungkin maksudnya orang yang kurang dikenal sepak terjangnya dalam bidang yang akan ditekuni ?, atau kurang dikenal baik sebagai "selebriti" maupun per "menterian" ?.

Sedangkan beberapa menteri memang cukup "pas" pada posisi terbarunya, terutama bagi Dr. Budiono dan Dr. Sri Mulyani. Walaupun tidak terlalu menonjol prestasi yang dicapai oleh Dr. Budiono ketika menjadi Menterinya Bu Megawati, konon beliau ini cukup disukai oleh pasar (yang jelas bukan Pasar pagi atau pasar "atas" di BukitTinggi) dan berorientasi Jangka Panjang serta "menyeluruh". Sedangkan Dr. Sri Mulyani, saya pribadi sejak awal pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sangat berharap beliau perlu "diberi kesempatan" membuktikan kemampuan dan ucapan-ucapannya seperti halnya ketika masih menjadi Peneliti di LPEM UI dan sebagai Pengamat.

Benarkah dengan mengganti (memutasi) posisi beberapa menteri, kinerja Pemerintah akan lebih baik dan berpihak kepada kepentingan Rakyat dan Negara ??.

Beberapa rekan di Warung Pojok berbisik, Paling tidak saat ini kita memiliki Harapan baru, Indonesia akan lebih maju dari sebelumnya...Semoga..!!

Hayo Pak Yudhoyono, Pak Budiono, Bu Mulyani dan Para menteri yang lain, Buktikan bahwa Bersama Kita Bisa..!!

Thursday, October 13, 2005

Musibah "Minyak Tanah" dan Empati pejabat

0 comments
Setelah 12 hari harga BBM naik dengan sangat mengejutkan, selama itu pula setiap hari berita tentang kenaikan harga barang dan jasa selalu terdengar, diikuti dengan keluh kesah cerita sedih betapa terpukulnya mereka masyarakat kalangan bawah.

Seperti sudah diketahui oleh semua pihak, BBM merupakan urat nadi aktivitas masyarakat, naiknya harga BBM tentu saja akan menaikkan harga barang dan jasa lainnya, terutama harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan umum/taksi. Kenaikan harga BBM juga memberi dampak cukup berarti pada Beban petani yang semakin tinggi dan bahkan terancam gulung tikar. Dampak sangat menyedihkan jika sudah menyentuh investasi masa depan bangsa yakni gizi anak usia prasekolah dan dunia pendidikan yang diprediksi akan menaikkan lagi angka putus sekolah yang sebelumnya sudah mengalami peningkatan pada tahun 2004. Sungguh menyedihkan, kaum miskin pasti bertambah. Teman saya tidak setuju dengan kalimat ini, karena menurutnya, kanaikan harga BBM justru akan mengurangi jumlah kaum miskin. Hah..koq bisa..?

Tetapi menurut pemerintah, rakyat miskin akan terbantu dengan penyaluran dana kompensasi BBM SLT (Sumbangan Langsung Tunai). Ya, tentu saja sangat berarti bagi mereka yang menerima walaupun sama sekali tidak dapat mengejar kenaikan barang/jasa lainnya. Sampai kapan pemerintah sanggup menyalurkan dana SLT ?.
Tampaknya perlu terus menerus mengingatkan pemerintah bahwa dana kompensasi Sangat tidak mendidik dan sangat rawan Korupsi. Berbagai media gencar memberitakan tentang "penyelewengan" dana kompensasi BBM SLT (sumbangan langsung tunai) ini; ada petugas ber-KKN sehingga banyak penerima SLT yang salah sasaran, perangkat desa/RW/RT yang memotong hingga Rp. 50.000 per Kartu, hingga cerita tentang Kartu SLT diperjual belikan Rp. 150.000 untuk 3 bulan.

Pemerintah benar-benar berusaha keras dengan cara apapun untuk meyakinkan masyarakat bahwa kenaikan harga BBM justru karena keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil. Iklan "Layanan Pemerintah" (BUKAN Iklan Layanan Masyarakat) tidak henti-hentinya ditayangkan oleh media cetak dan televisi nasional dengan melibatkan beberapa tokoh masyarakat termasuk seorang kyai kondang A A Gym, yang akhirnya meminta iklan yang dibintanginya segera dihentikan.
Salah satu iklan "layanan pemerintah" di beberapa media cetak adalah surat Presiden berjudul "Kita bantu Rakyat Miskin". Suatu ajakan manis untuk membantu rakyat miskin, dengan menaikkan harga BBM ?, Mengapa minyak tanah yang banyak dikonsumsi rakyat kecil justru naik tidak tanggung-tanggung ?. Dari sisi mana kenaikan tersebut akan membantu rakyat kecil ?

Lebih konyol lagi bila kita pernah mendengar komentar Wapres, Menko, menteri dan pejabat eksekutif yang terhormat, banyak sekali komentar yang dilontarkan samasekali tidak menunjukkan empati kepada rakyat kecil yang tertimpa musibah "Minyak tanah". Layakkah komentar berikut tercetus dari orang yang kita hormati ?

Menteri Negara Energi dan Sumber Daya Mineral:
"Wajar kalau orang beli minyak tanah antre, orang nonton bioskop saja antre"


Komentar Wapres menanggapi aksi mogok sopir angkutan umum:
"Mogok di sini berbeda dengan di luar negeri. Mogok di luar negeri tetap dapat tunjangan sosial. Di sini jika mogok tidak bekerja, ya tidak makan"


Begitukah cara Pimpinan kita berkomunikasi dengan rakyatnya ? Bukankah beliau dianggap lebih mampu dan lebih layak menjadi pemimpin dibandingkan kita ini ?
Berarti pula mereka lebih bisa berpikir logis, lebih mampu berkomunikasi dengan baik dan lebih mampu berempati apalagi kepada rakyat kecil. Masa toh pak menteri, antre minyak tanah koq disamakan dengan antre karcis bioskop - yang satu urusan perut, sedangkan satunya urusan hiburan. Dan rasanya lebih bijak jika Wapres membahas masalah apa yang mendasari para sopir melakukan demo, bukan malahan menantangnya.

Itukah yang namanya "dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat" ?

Nah, jika anda menjadi seorang pejabat karena dipilih rakyat, pernah berjanji tidak akan menaikkan harga BBM dan akan berpihak kepada rakyat kecil, apa yang akan anda lakukan dengan harga Minyak tanah ? dan Bagaimana anda menyampaikannya kepada rakyat ?

Jika saya, Harga Minyak Tanah tidak akan saya naikkan, jikapun terpaksa, naik 10% atau jauh di bawah kenaikan harga BBM lainnya. Kemudian, melalui berbagai media, Pertama kali saya akan meminta ma'af kepada rakyat karena dengan sangat terpaksa harus menaikkan harga dengan alasan-alasan yang MASUK AKAL SEHAT, dengan tidak lupa selalu menunjukkan empati di setiap kali berkomentar tentang kenaikan harga BBM dan dampaknya.

Semoga dapat menggugah nurani para pejabat dan calon pejabat negeri ini. Jikalau tidak, minimal dapat mengingatkan dan mengasah keperdulian diri sendiri, anak, isteri dan tetangga kita terhadap sesama. Semoga..!

Tuesday, October 04, 2005

Bom..bom BoooooM lagi

0 comments
Untuk kesekian kalinya 3 ledakan bom...bom...booom di tiga titik lokasi kembali terdengar dan merenggut korban jiwa "tak bersalah" di Denpasar Bali. Semua Media memberitakannya sesaat setelah Bom meledak untuk yang kedua kalinya di Bali, sehingga banyak menyebutnya sebagai Bom Bali II. Berita selengkapnya antara lain dapat dibaca di MetroTV News.

Sungguh tidak berperikemanusiaan, entah apa sebenarnya tujuan mereka, apalagi yang menjadi korban kebanyakan justru saudara sebangsa, sebahasa dan senegara sendiri.

Banyak komentar dan kisah dilontarkan sesaat setelah pemberitaan Televisi tentang bom ini, mulai dari Presiden, Pejabat pemerintahan, aparat keamanan, masyarakat sekitar kejadian, pengamat hingga pihak korban yang terbaring lemah tak berdaya di Rumah sakit.

Beberapa komentar menarik yang sempat saya dengar dan lihat antara lain:

Aparat keamanan dan Intelijen:
...bisa dipastikan itu perbuatan teroris...............


Kalau bukan teroris lalu siapa lagi..?

dan komentar berikut:
"...kami sebenarnya sudah mendeteksi aktivitas para teroris ini yang semula merencakan untuk mengebom daerah Jakarta, tetapi karena aparat kita bergerak cepat, mereka mengalihkan sasarannya.............."


Hebat dan salut sudah dapat mendeteksinya lebih awal untuk Jakarta, tapi sebaiknya kalimatnya agak diperbaiki ditambahkan didepan kalimat di atas dengan kalimat berikut: Terus terang kami kecolongan, kalah selangkah dari pada para teroris ini.

Ketua MPR, Hidayat Nurwahid:
.....Mustahil Bom ini bertujuan mengalihkan perhatian masyarakat dari kenaikan BBM. Saya lebih cenderung melihat ini dikarenakan persaingan/kepentingan bisnis pariwisata ........


hah..persaingan/kepentingan bisnis ? lalu siapa orangnya kira-kira, atau negara mana yang terlibat ?
Memang bukan hal mustahil kalau beberapa negara berkepentingan dengan Indonesia. Beberapa analisa dilontarkan oleh para pengamat militer, intelijen maupun pengamat ekonomi. Stabilitas merupakan keharusan bagi Indonesia untuk berkembang maju. Negara manakah yang paling diuntungkan dengan ketidakstabilan di Indonesia ?

Yang jelas itu pekerjaan teroris, entah siapa dan atas nama negara mana, seperti halnya bilamana kita kehilangan dompet ketika berada di Bis kota, kita langsung tahu pelakunya; pasti Copet.

Saturday, October 01, 2005

Harga BBM Naik sangat signifikan

0 comments
Akhirnya per 1 Oktober 2005, pukul 00:00, harga BBM naik:

Tabel Harga BBM BARU

Kenaikan yang sangat signifikan, setelah (menurut bocoran) terjadi beberapa kali perubahan harga pada saat rapat Kabinet yang dipimpin Kang SBY.


Sebenarnya, menaikkan harga BBM dalam kondisi seperti sekarang, TIDAK tepat waktunya setelah 6 bulan lalu harga BBM sudah dinaikkan, apalagi setelah kita melihat kenaikannya sangat signifikan seperti pada tabel di atas.

Subsidi harus dikurangi, dan harus dihapuskan ?
Ya, saya sepakat dengan beberapa pandangan yang dikemukakan oleh Kang Priyadi dalam tulisannya Dukung kenaikan harga BBM, namun subsidi bagi siapa yang harus dikurangi lebih dulu dan kapan?. Saya lebih setuju subsidi bagi rakyat miskin tetap diberikan, tapi tidak dalam bentuk uang cash karena selain sangat tidak mendidik (plus ada tendensi Politis), juga amat sangat rawan korupsi. Subsidi yang paling tepat adalah dengan Tidak Menaikkan BBM saat ini. Penekanannya adalah pada pembenahan penyimpangan yang banyak terjadi di negara ini sambil mengurangi subsidi pelan-pelan, bukan justru sebaliknya Menaikkan harga BBM, tapi penyimpangan-penyimpangan masih sangat tinggi diluar batas toleransi, sehingga hanya memperkaya segelintir orang saja (teman kite bilang....cemburu nich ye...!).

APBN adalah uang rakyat yang dikelola oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. APBN tidak hanya berbicara mengenai BBM. Jadi kita tidak bisa memisahkan antara harga BBM, Korupsi, Pajak, serta sumber pendapatan dan pengeluaran untuk belanja lainnya. Semua harus dilihat dalam satu kesatuan masalah, demikian juga ketika mencari solusinya. Dengan kata lain masih banyak solusi yang lebih pantas dan tepat untuk ditempuh terlebih dulu oleh pemerintah untuk mengcover kekurangan APBN. Menaikkan harga BBM adalah pilihan terakhir yang harus dipilih pemerintah.

Keputusan sudah diambil oleh pemerintah, tidak banyak yang dapat kita perbuat untuk menentang kenaikan ini. Walaupun saya belum sepakat dengan kenaikan harga BBM saat ini, mari kita sikapi kenaikan kali ini secara bijaksana dengan memandang jauh ke depan bahwa masih banyak cara positif dan lebih produktif, paling tidak untuk keluarga kita sendiri. Mari hitung dan analisa kembali pos-pos pengeluaran dan pendapatan keluarga dengan jernih dan tenang. Harga BBM sudah naik, kita harus tetap hidup layak !. Ingat: Kesabaran dan Keikhlasan anda tidak akan disia-siakan oleh Allah !.

Selanjutnya, mari kita awasi secara ketat penyaluran dana kompensasi untuk keluarga miskin dan yang berhubungan dengan distribusi BBM, serta kinerja pemerintah pada umumnya di segala bidang.

Sambil mengembangkan hal-hal berikut dibawah, Pemerintah perlu membuat perencanaan terkait kenaikan harga BBM secara periodik tidak lebih dari 10%, satu kali setiap tahun. Nah, baru setelah semua hal dibawah berjalan dalam batas toleransi tertentu, pengurangan subsidi dapat ditingkatkan ke persentase lebih tinggi. Usulan berikut mudah-mudahan dilihat oleh pemerintah :) yang lebih mengetahui masalah yang dihadapi negara tercinta ini:

  • Saat kenaikan harga BBM sebaiknya tidak tepat - paling tidak 1 atau 2 bulan sebelum Hari besar keagamaan.
  • Naikkan pajak beberapa produk konsumtif yang tidak/kurang berhubungan dengan rakyat kecil, seperti Mobil Pribadi, Rumah/Tanah dengan luas dan lokasi tertentu, Cukai Rokok, Iklan, dll
  • Berantas Korupsi dan penyelundupan. Kembangkan sistem pengawasan yang lebih optimal, kepastian hukum dan good governance.
  • Kembangkan budaya hemat, bukan hanya di bidang energi, tapi di segala bidang, dimulai dari pihak pemerintah dan DPR sendiri.
  • Dorong pengembangan dan penggunaan sumber energi alternatif, seperti biodiesel, matahari, air, angin dan sumber-sumber energi lainnya.
  • Berikan Kompensasi yang lebih mendidik dan tidak dalam bentuk yang rawan dikorupsi
  • Tingkatkan komunikasi dengan rakyat dan gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh rakyat, tidak dengan pembodohan, seperti yang saya dengar di TVRI hari ini sewaktu Wapres Yusuf Kalla menyatakan "BBM naik, biar saja yang punya mobil yang bayar".
  • dan.......
Khusus untuk sumber energi alternatif, saya pernah melihat berita di salah satu TV nasional tentang penggunaan kotoran ternak sebagai bahan bakar untuk memasak (dan penerangan ?) di salah satu desa di Jawa. Pemerintah daerah lain diharapkan berinisiatif membuat proyek percontohan di daerah (berpenduduk mayoritas miskin) masing-masing dengan dana awal dari Pemda sendiri. Jika pemda dapat meyakinkan masyarakat setempat akan manfaatnya, saya yakin dana masyarakat dapat digalang untuk mengembangkan hal yang sama di daerah mereka.

Semoga pilihan pemimpin negara kita kali ini adalah pilihan tepat demi kesejahteraan rakyat. Mari kita hadapi kondisi ini dengan lapang dada.

Selamat Berpuasa, semoga kita selalu dalam limpahan Rahmat, Hidayah dan Inayah NYA - amien.
 

Pojok Kita Design by Insight © 2009